Kamis, 21 Oktober 2010

Direct Sequence CDMA

Bahwa dalam sistem WCDMA, semua pengguna ditransmisikan dalam band RF yang sama. Untuk menghindari saling gangguan pada link, Kode Walsh digunakan untuk memisahkan setiap pengguna saat mereka bicara secara bersamaan dan menduduki band RF yang sama. Urutan ini adalah ortogonal satu sama lain, dan mereka dihasilkan dengan menggunakan Hadamard matriks. Bentuk dasar kode walsh adalah sebagai berikut :

Dimana HN berisi matriks yang berlawanan dengan HN :

Oleh karena itu, untuk memperoleh satu set urutan empat ortogonal Walsh w0, W1, w2, dan w3, kita hanya perlu untuk menghasilkan matriks Hadamard urutan 4, atau

Urutan ortogonal dari keempat kode Walsh ini diambil dari baris matrixH4 yaitu,
W0 = [0 0 0 0]
W1 = [0 1 0 1]
W2 = [0 0 1 1]
W3 = [0 1 1 0]
Untuk DS-SS Multiple Access, kondisi yang harus dipenuhi oleh urutan ortogonal adalah sebagai berikut :
1. cross-korelasi harus nol atau sangat kecil.
2. Setiap urutan dalam himpunan memiliki jumlah yang sama 1 dan-1, atau jumlah 1 berbeda dari jumlah -1 paling banyak satu.
3. Perkalian titik pada skala dari masing-masing kode harus sama dengan 1.

Dengan mengubah 0 ke -1 di masing-masing dari empat urutan diatas maka
W0 = [-1 -1 -1 -1]
W1 = [-1 1 -1 1]
W2 = [-1 -1 1 1]
W3 = [-1 1 1 -1]
Secara umum, urutan Walsh 0 terdiri dari semua -1 dan dengan demikian tidak dapat digunakan untuk channelization. Untuk H8 didapat :

Maka hasil orthogonal code :
W0 = [-1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1]
W1 = [-1 1 -1 1 -1 1 -1 1]
W2 = [-1 -1 1 1 -1 -1 1 1]
W3 = [-1 1 1 -1 -1 1 1 -1]
W4 = [-1 -1 -1 -1 1 1 1 1]
W5 = [-1 1 -1 1 1 -1 1 -1]
W6 = [-1 -1 1 1 1 1 -1 -1]
W7 = [-1 1 1 -1 1 -1 -1 1]
Berikut adalah gambaran bagaimana kode Walsh dapat digunakan untuk DS-SS beberapa akses. Anggaplah bahwa ada tiga pengguna yang berbeda, dan setiap pengguna ingin mengirim pesan terpisah
m1 = [1 -1 1]
m2 = [1 1 -1]
m3 = [-1 1 1]

Dan masing-masing user menggunakan kode walsh yang berbeda
W1 = [-1 1 -1 1]
W2 = [-1 -1 1 1]
W2 = [-1 1 1 -1]
Setiap pesan yang disebarkan oleh kode Walsh. Untuk pesan satu:
m1(t ) 1 -1 1
m1(t ) 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1
w1(t ) -1 1 -1 1 -1 1 -1 1 -1 1 -1 1
m1(t )w1(t ) -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1
Untuk pesan dua :
m2(t ) 1 1 -1
m2(t ) 1 1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1
w2(t ) -1 -1 1 1 -1 -1 -1 1 -1 -1 1 1
m2(t )w2(t ) -1 -1 1 1 -1 -1 1 1 1 1 -1 -1
Untuk pesan tiga :
m3(t ) -1 1 1
m3(t ) -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 1 1
w3(t ) -1 1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 1 -1
m3(t )w3(t ) 1 -1 -1 1 -1 1 1 -1 -1 1 1 -1
Penyebaran spektrum sinyal untuk semua pesan, m1 (t) W1 (t), m2 (t) w2 (t), dan m3(t) w3(t)dikombinasikan untuk membentuk sinyal komposit C (t);
C(t ) =m1 (t )w1 (t ) + m2 (t )w2 (t ) + m2 (t )w2 (t)
C (t) -1 -1 -1 3 -1 -1 3 -1 -1 3 -1 -1
C (t) adalah sinyal komposit yang ditransmisikan dalam satu band RF. Untuk memisahkan pesan asli m1 (t) dan m2 (t), dari sinyal komposit C (t), penerima mengalikan C (t) dari kode Walsh untuk setiap pesan:
C (t )w1(t ) 1 -1 1 3 1 -1 -3 -1 1 3 1 -1
C (t )w2(t ) 1 1 -1 3 1 1 3 -1 1 -3 -1 -1
C (t )w3(t ) 1 -1 -1 -3 1 -1 3 1 1 3 -1 1
Kemudian penerima mengerintegrasi, atau menambahkan sehingga :
C (t )w1(t ) 1 -1 1 3 1 -1 -3 -1 1 3 1 -1
M1(t ) 4 -4 4
C (t )w2(t ) 1 1 -1 3 1 1 3 -1 1 -3 -1 -1
M2(t ) 4 4 -4
C (t )w3(t ) 1 -1 -1 -3 1 -1 3 1 1 3 -1 1
M3(t ) -4 4 4
Kemudian di ubah ke bentuk semula dengan ketentuan
m’(t) = 1 untuk M(t) > 0
m’(t) = -1 untuk M(t) < 0
sehingga
m’1(t ) 1 -1 1
m’2(t ) 1 1 -1
m’3(t ) -1 1 1
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

0 komentar:

Posting Komentar

Voltar Avançar Inicio
 

Topo